Jalan Gajah Mada dahulunya merupakan nama jalan di Jakarta Barat yang menghubungkan kota lama dan kota baru yang dulunya dikenal dengan Molenvliet West (Batavia). Di bagian tengah jalan itu mengalir Kali Ciliwung. Jalan ini dibuat tahun 1648 oleh pemuka masyarakat yang juga kapten Tionghoa bernama Phoa Beng Gan.
Molenvliet West ( Batavia) berarti jalan yang berada di sisi sebelah barat kali. Di sepanjang jalan berdiri banyak bangunan seperti rumah Keluarga Khouw, Gedung Arsip Nasional, Kantor Perusahaan Gas Hindia Belanda, Moenswijk, Gedung Harmonie, Gedung Freres, Bangunan keempat Hotel Des Indes, Hotel Marine, dan cabang utama toko Eigen hulp. Beberapa Gedung bersejarah tersebut masih terawat keasliannya sampai dengan sekarang.
Kawasan Jalan Gajah Mada saat ini masih berfungsi sebagai kawasan perdagangan dan jasa yang memberikan kontribusi yang cukup besar untuk perekonomian Kota Jakarta.